Selasa, 29 Januari 2013

cara memrawat maotherboard komputer


Komputer saat ini memang bukan lagi merupakan kebutuhan orang berpunya tapi lebih kepada kebutuhan pokok yang harus ada khususnya bagi semua jenis bidang usaha. Memang sih masih banyak juga yang belum menggunakan komputer alias komputer manual (mesin ketik) sebagai alat untuk mengetik.

Bayangkan di jaman dulu yang belum begitu dikenalnya komputer, apabila terjadi padam listrik, maka para pegawai kantor masih bisa kerja menggunakan penerangan seadanya yaitu lilin karena pada saat itu kompunter masih jarang ditemukan, bandingkan dengan saat ini, apabila listrik padam maka semua pegawai istirahat total itu karena rata-rata di setiap bidang usaha sudah menggunakan fasilitas komputer sebagai alat kerja yang pokok, sedangkan komputer membutuhkan daya berupa aliran arus listrik sehingga apabila terjadi padam listrik kita tentu tidak bisa melakukan apa-apa kecuali menungu hingga listrik kembali dialiri.

Masalah listrik ini pun bisa memperngaruhi keselamatan dari peralatan mesin komputerkita salah satunya adalah motherboard atau mainboard.

Motherboard atau mainboard ini sangat penting untuk kelancaran proses data karena semua komponen mulai dari prosesor, memori, media penyimpan data (storage), komponen Input-Output (I/O), kartu-kartu (cards) tertancap pada mainboard ini.

Agar mainboard ini bisa lebih lama atau awet dalam pemakaian maka perlu diperhatikan tips singkat berikut ini :

  1. Gunakanlah Uninterruptible Power Supply (UPS) dan stavolt sebagai pengaman tegangan listrik sehingga tidak terjadinya pengaruh terhadap kinerja mainboard apabila terjadi perubahan tegangan listrik secara tiba-tiba.
  2. Perhatikan kebersihan bagian dalam CPU khususnya mainboard, apabila kotor lakukan pembersihan mainboard dengan menggunakan kompresor udara atau bisa juga dengan menggunakan kuas kurang lebih 3 bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan.
  3. Ventilasi udara yang ada pada casing jangan ditutup sehingga memperlancar terjadinya pertukaran udara bebas kedalam ruang Central Processing Unit (CPU) agar menjaga temperatur di dalam ruang CPU.
  4. Bersihkan slot-slot atau konetor yang menghubungkan mainboard dengan komponen lainnya dari debu sekali sebulan.
  5. Saat membersihkan agar selalu memperhatikan ada atau tidaknya baut-baut yang tertinggal di dalam mainboard, apabila ada segera angkat dari tempatnya untuk menghindari terjadinya hubungan pendek (korslet).
  6. Jangan membiarkan komputer tidak digunakan/tidak dihidupkan dalam kurun waktu yang cukup lama. Usahakan sekurang-kurangnya 3 kali digunakan/dihidupkan dlam seminggu.
Demikian sedikit tips merawat mainboard serta sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan salah seorang pengunjung blog belajar ilmu komputer ini.

cara instalasi linux gentoo


Hal pertama yang harus dilakukan yaitu siapkan sebuah installer cd atau live cd linux gentoo (atau bisa pake livecd distro apa ajah) untuk keperluan booting, kemudian setting jaringan komputer, pastikan anda bisa terhubung ke internet untuk mendownload apa2 saja yang diperlukan saat penginstalan. Kalo komputer kita ga terhubung ma jaringan, mungkin lebih mudahnya kita bisa pake cd installer linux gentoo yang telah tersedia snapshots + stages di dalamnya. Berikut ini adalah langkah2 sederhana yang mungkin bisa sedikit membantu kita saat menginstall gentoo.
== Agar saat proses penginstalan, komputer kita ga dipake sembarangan ma orang laen, kita bikin password root-nya dulu yuk :
livecd root # passwd
== Buatlah partisi hardisk yang akan ditempati oleh sytem Linux, agar mudah, bisa pake perintah :
livecd root # cfdisk
cfdisk 2.12r
Disk Drive: /dev/hda
Size: 80026361856 bytes, 80.0 GB
Heads: 255 Sectors per Track: 63 Cylinders: 9729
Name Flags Part Type FS Type [Label] Size (MB)
———————————————————————————–
hda1 | Boot | Primary | NTFS | 8249.96
hda2 | – | Logical | Linux swap / Solaris | 518.20
hda3 | – | Logical | Linux ReiserFS | 9969.04

[Bootable] [ Delete ] [ Help ] [Maximize] [ Print ] [ Quit ] [ Type ] [ Units ] [ Write ]
Toggle bootable flag of the current partition
Lalu tentukan pula jenis file systemnya (ReiserFs, ext.3. dsb). Bikin juga swapfile pada partisi yang berbeda, minimal ukuran swapfile dua kali ukuran kapasitas memory ram.
== Jika berhasil maka :
livecd ~ # fdisk -l /dev/hda
Disk /dev/sda: 599.9 GB, 599978409984 bytes
255 heads, 63 sectors/track, 72943 cylinders
Units = cylinders of 16065 * 512 = 8225280 bytes
Device Boot Start End Blocks Id System
/dev/hda1 1 1003 8056566 7 HPFS/NTFS
/dev/hda2 13 110 787185 82 Linux swap / Solaris
/dev/hda3 111 72943 9735358+ 83 Linux
== Jangan sampe lupa untuk mengaktifkan swapfile yang telah kita buat :
livecd ~ # swapon /dev/hda2
== Proses persiapan awal telah selesai, selanjutnya kita akan mencoba masuk ke dalam partisi yang kita buat tadi, ketikkan perintah :
livecd ~ # mount /dev/hda3 /mnt/gentoo
livecd ~ # cd /mnt/gentoo
livecd gentoo #
== Bila kebetulan kompi kita terhubung langsung ma internet, kita bisa download di mirror2 kesayangan, caranya :
livecd gentoo # wget ftp://gentoo.osuosl.org/pub/gentoo/releases/x86/current/stages*tar.bz2
- habis download jangan lupa diekstrak, kalo dalam cd installernya dah ada, maka tinggal ekstrak ajah :
livecd gentoo # tar -xvjpf /mnt/cdrom/stages/stages*.tar.bz2
== Setelah selesai proses ekstrak, masuk ke /mnt/gentoo/usr/
livecd gentoo # cd /mnt/gentoo/usr
livecd usr #
== Saatnya kita mengekstrak portage snapshots
bisa download via internet atau dari snapshots yang tersedia dalam cd, kalo mau download :
- habis download jangan lupa diekstrak, kalo ngambil dari cd + ekstrak :
livecd usr # tar -xvjpf /mnt/cdrom/snapshots/portage-*.tar.bz2
== System awal udah terbentuk, sekarang kita masuk ke dalamnya :
livecd usr # cd /
livecd / # mount -t proc proc /mnt/gentoo/proc
livecd / # chroot /mnt/gentoo
livecd / # env-update && source /etc/profile
>>> Regenerating /etc/ld.so.cache…
== Ok, sekarang kita udah masuk dalam system sederhana kita, next kita perlu mengkonfigurasikan kernel agar sesuai ama hardware komputer yang kita miliki, ada dua cara untuk mengkonfigurasikan kernel, yaitu manual atau dengan bantuan genkernel. Tips sebaiknya kita pake yang manual aja untuk optimasi, karena kalo pake genkernel hampir semua paket modul akan dibangun. Setting secara manual :
livecd etc # emerge gentoo-sources
livecd etc # cd /usr/src/linux
livecd linux # make menuconfig
(Configure your kernel)
livecd linux # make && make modules_install
livecd linux # cp arch/i386/boot/bzImage /boot/kernel
== Edit fstab untuk pengenalan apa saja yang akan di load saat booting :
livecd linux # nano -w /etc/fstab
# <fs> <mountpoint> <type> <opts> <dump/pass>
/dev/hda3 | / | reiserfs | noatime,notail | 1 1
/dev/hda2 | none | swap | sw | 0 0
/dev/cdroms/cdrom0 | /mnt/cdrom | iso9660 | noauto,ro | 0 0
/dev/fd0 | /mnt/floppy | auto | noauto | 0 0
proc | /proc | proc | defaults | 0 0
shm | /dev/shm | tmpfs | nodev,nosuid,noexec | 0 0
== Install system logger seperti syslog-ng dan cron daemon sepertivixie-cron, kemudian disetting agar langsung aktif saat booting :
livecd linux # cd /
livecd / # emerge syslog-ng vixie-cron
livecd / # rc-update add syslog-ng default
livecd / # rc-update add vixie-cron default
== Sebelum kita keluar dari livecd (reboot) sudah semestinya kita instal bootloader, ada dua jenis bootloader, yaitu grub dan lilo. Kita akan mencoba menginstall grub terlebih dahulu :
livecd / # emerge grub
livecd / # nano -w /boot/grub/grub.conf
#
# Sample boot menu configuration file
#
# Boot automatically after 30 secs.
timeout 30
# By default, boot the first entry.
default 0
# Fallback to the second entry.
fallback 1
# For booting GNU/Linux
title Gentoo
root (hd0,2)
kernel /boot/kernel root=/dev/hda3
#initrd /initrd.img
# For booting Windows NT or Windows95
title Windows XP
rootnoverify (hd0,0)
makeactive
chainloader +1
livecd / # grub
Probing devices to guess BIOS drives. This may take a long time.
grub> root (hd0,2)
Filesystem type is reiserfs, partition type 0×83
grub> setup (hd0)
Checking if “/boot/grub/stage1″ exists… yes
Checking if “/boot/grub/stage2″ exists… yes
Checking if “/boot/grub/e2fs_stage1_5″ exists… yes
Running “embed /boot/grub/e2fs_stage1_5 (hd0)”… 16 sectors are embedded.
succeeded
Running “install /boot/grub/stage1 (hd0) (hd0)1+16 p (hd0,0)/boot/grub/stage2 /boot/grub/menu.lst”… succeeded
Done.
grub> quit
== Menggunakan lilo
livecd / # emerge lilo
livecd / # nano -w /etc/lilo.conf
boot=/dev/hda
prompt
timeout=50
default=gentoo
image=/boot/kernel
label=Gentoo
read-only
root=/dev/hda3
livecd / # lilo
Added Gentoo *
== Alhamdulillah akhirnya kita sampe pada tahap akhir yaitu keluar dari cd installer (livecd) dan reboot :
livecd / # exit
livecd / # umount /mnt/gentoo/proc /mnt/gentoo
livecd / # reboot
== Sebenarnya langkah-langkah diatas sudah selesai, tetapi untuk menambahkan berbagai fitur atau paket yang laen sepert kde, gnome, dhcpcd, atau banyak laennya, maka kita perlu menginstalnya sendiri satu per satu. Bila kita memiliki cd packages untuk gentoo, wah itu lebih bagus karena kita tidak perlu susah-susah untuk download (maklum bandwidth yang minim).
== Selamat mencoba

Tiada ulasan:

Catat Ulasan